Sejak bulan April 74 yang lalu, Indonesia mulai dilabrak oleh tatacara publikasi sebuah group agar cepat dilejit tangga lagu Pop.Ini diawali oleh biang-nya yang bernama NOMO KOESWOYO juga! Diawali oleh cerita tentang dibentuknya No Koes pada awal 74 tadi.Dan Band ini pulalah yang banyak dilimpahi sumpah serapah tujuh turunan.Sumpah serapah agar band ini dan seluruh pabriknya gulung tikar.,Sumpah yang ini jelas dating dari musuhnya doing!!!
Balik ke perihal publikasi,Nomo di satu siang bolong sambil makan”rw” di by pass sana bilang begini: “Jangan salah sangka dik,buat publikasi gede-nya nama No Koes ini,Yukawi ngludesin duit lima juta!” Jumlah yang memang bukan main besar-nya.Misalnya saja pada acara yang padat ketika jumpa pers di lembur kuring senayan yang dikenal larang sekali harga makanan-nya.Belum keitung acara cetak kaset gratisan buat pers.Bagi2 iklan ditiap mengan majalah atau Koran.Lantas mencari lobang berujud dealer yang beken di daerah2.Ini semua Nomo sendiri yang menangani ! Ada lagi publikasi yang bergaya ngrendahin wartawan.Caranya suruh nggedein sebuah group, dengan dikasih uang taxi! Wah yang ini memang keterlaluan rendahnya.Harga orang pers dilecehin! Tapi yang ini bukan Nomo en Yukawi-nya yang melakukan.Asal tahu aja!!
Publikasi jenis gres lagi,yang dulunya bakal digarap oleh band The Torps adalah jumpa pers via udara.Caranya ialah memanggil “wartawan” siaran radio RRI (kalau mau,boleh juga orang RRI) buat kumpul en makan2 di restoran.Disana dikasih plat ter-gres yang bakal dipublisir segalak mungkin.”Putarlah sesering mungkin plaat ini bung,biar lagu2 saya cepat dikenal!” begitu kira2 kata si empunya hajat.
Lain lagi cerita sedih dari band Perwita Junior.Tadinya pak subekti menejer-nya punya ambisi kelewat agung buat memasarkan plaat nya sendiri.Caranya sewa studio hampir tujuhratusribu dan mengedarkan plaat Perwita kedua sendirian.Seribu plaat dengan cover mewah dibikinya.Tapi apa lacur.”Setelah saya masukin ke toko di Pasar Baru kemarinya,tau2 pagi tadi plaat telah dipulangin dalam keadaan utuh.Saya jadi tak habis piker.Apakah kemarin itu plaat saya sengaja mau dijual, atau cuman diumpetin biar plaat dari studio lainya cepat lakunya? Padahal saya juga telah bicara presentase hasil penjualan!” begini bentuk keluhan pak subekti. Dan saya menyebut hal2 seperti ini sebagai pertanda adanya praktek2 biznis ala mafia! Sadis deh!”Sekarang plaat-nya habis saya kasih temen-nya anak2 di studio amatir dari Jakarta dan Malang.Itung2 menyodorkan kreasi gratisan pada fans Perwita” lanjutnya dengan wajah distel tak tampak sedih.Ya! Perwita gagal karena memang tak ada duit buat publikasi!Dan kebaikan band ini jarang dikenal,lantaran tatacara publikasi tak ada didirinya.Tegasnya, siapa yang berduit dialah yang berhak merajai pola biznis dinegeri ini!
Contoh tentang publikasi yang sukses juga termasuk pada Panbers itu,dia dibikin film buat ti-vi beberapa menit saja kan bayar satu setengah juta.Tapi kaset rekaman pop melayu Panbers akhirnya berhasil juga.Padahal waktu itu nama panbers benar2 telah hilang”- yang bilang begini adalah crew Remaco yang namanya dibikin”secret”.Publikasi jenis panbers ini juga termasuk gres di Indonesia.Dia difilm sewaktu recording.
“Saya batal main di Ti-vi dik. Karena dik Teguh terlanjur nulis bahwa ti0vi minta dibayar delapanratusribu sekali muncul! Tapi buat NO KOES tanpa ti-vi juga gak pa-pa.Pokoknya band saya udah beken.Kulo niki sinten?”kata Nomo Koes. (Bens Leo)
SUMBER:kliping AKTUIL 1974
Ditulis Ulang SESUAI ASLINYA untuk penggemar KPB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
test komentar