“Kalau mas merasa kaget dengan adanya berita bahwa saya memisahkan diri dari Koes Plus, Yok Koeswoyo pemain Bass Koes Plus ini adalah satu2nya keluarga musik yang jarang tertawa lebar,beda dengan Nomo,Tonny maupun Yon, kendati demikian, Yok senang pula bergurau,tapi tidak berlebihan.
Dua hari sebelum lebaran, nama YOK KOESWOYO menjadi bahan cerita dikalangan penggemar musik. Beritanya dari Koran Sinar Harapan yang tak pernah memuat issue. Disana ditulis: ” YOK KOESWOYO pisahkan diri”.
VN : Apa betul mas Yok memisahkan diri ?
Yok : Baca saja KOMPAS ( tgl. 9 Oktober)
VN : Tapi apa benar mas Yok pernah menceritakan itu ?
Yok : TaK pernah menceritakan seperti itu
VN : Lantas apa pendapat mas Yok ?
Yok : Saya ini orangnya tak pernah mau membuat bantahan, karena nanti bisa jadi ramai. Yang penting bagi saya,berbuat baik tidak merugikan orang lain. Dengan prinsip sepeti itu, orang akan mengenang saya dengan baik pula. Tapi kalau orang itu berbuat tidak benar,dia akan dikenang orang sebagai orang yang tidak baik.
VN : Lalu bagaimana dengan group BLO’ON yang kabarnya mulai rekaman di Yukawi ? apa mas Yok termasuk didalamnya ?
Yok : Saya tidak ikut apa2 di situ,hanya saja kalau mereka butuh saran atau nasehat,saya kasih. Mereka adalah temen2 saya dalam menembak.
VN : Apa boleh disembut mas Yok sebagai bossnya ?
Yok : Ya tidak, sebab saya tidak ada apa2nya disitu.
VN : Kalau begitu mas Yok akan tetap main musik dibawah naungan Koes Ples?
Yok : Lusa sudah mulai tur ke Jawa Tengah. Orang itu macam2 dalam mencari hidup. Ada yang jadi tentara,ada yang jadi pegawai kantor, ada yang jadi pemain musik. Ya semacam tut wuri handayani, itu pepatah jawa. Yang penting bagi saya main musik,bagaimana supaya lagu yang dibuat menjadi kegemaran orang banyak.Kalau sudah menjadi kesukaan orang banyak otomatis uang masuk. Jadi uang bagi saya nomer dua.
VN : Apa pendapat mas Yok tentang ada beberapa orang yang nampaknya tidak menyukai KOES PLUS; seperti berita Koes Plus pecah, berita Yon dan Yok ikut Nomo dsbnya?
Yok : Biarkan saja orang macam begitu.Toh suatu saat orang itu terken bencana sendiri. Se-tidak2nya yang menulis tanganya bakalan gudikan (Jawa,penyakit kulit).
VN: Bagaimana caranya mas Yok membina ke dua anak,yaitu Sari dan Angga?
Yok : Mau tak mau saya harus berbuat sebagai ibu merangkap sebagai ayah. Sari duduk di kelas satu,dia lincah dan pernah menjadi juara deklamasi. Tapi hatinya keras. Angga pembawaanya tenang. Pernah ketika saya pulang dia bercerita seraya menunjukan di perutnya ada dua goresan luka yang telah kering. Waktu saya tanya bekas apa, dia jawab. ” habis berantem” Tapi angga balas lagi: Pa! Angga tusuk pakai bambu. Kena dibagian atas matanya, tidak berbahaya kan Pa ?.Kalau kena mata baru berbahaya kan Pa ?.
YOK KOESWOYO pada hari2 luangnya digunakan untuk memancing serta berburu. Di rumahnya terpelihara ikan hias di kolam,kera,burung, dan anjing. Sedangkan pada hari minggu, adalah hari buat Sari dan Angga. YOK KOESWOYO sampai hari ini belum berpikir kapan ia akan menikah lagi. Yang pasti suatu saat ia akan berhenti main musik. Tapi tak tahu kapan.( ditulis sesuai ASLINYA )
SUMBER: Koleksi majalah VARIANADA No. 198 th 1975
Dua hari sebelum lebaran, nama YOK KOESWOYO menjadi bahan cerita dikalangan penggemar musik. Beritanya dari Koran Sinar Harapan yang tak pernah memuat issue. Disana ditulis: ” YOK KOESWOYO pisahkan diri”.
VN : Apa betul mas Yok memisahkan diri ?
Yok : Baca saja KOMPAS ( tgl. 9 Oktober)
VN : Tapi apa benar mas Yok pernah menceritakan itu ?
Yok : TaK pernah menceritakan seperti itu
VN : Lantas apa pendapat mas Yok ?
Yok : Saya ini orangnya tak pernah mau membuat bantahan, karena nanti bisa jadi ramai. Yang penting bagi saya,berbuat baik tidak merugikan orang lain. Dengan prinsip sepeti itu, orang akan mengenang saya dengan baik pula. Tapi kalau orang itu berbuat tidak benar,dia akan dikenang orang sebagai orang yang tidak baik.
VN : Lalu bagaimana dengan group BLO’ON yang kabarnya mulai rekaman di Yukawi ? apa mas Yok termasuk didalamnya ?
Yok : Saya tidak ikut apa2 di situ,hanya saja kalau mereka butuh saran atau nasehat,saya kasih. Mereka adalah temen2 saya dalam menembak.
VN : Apa boleh disembut mas Yok sebagai bossnya ?
Yok : Ya tidak, sebab saya tidak ada apa2nya disitu.
VN : Kalau begitu mas Yok akan tetap main musik dibawah naungan Koes Ples?
Yok : Lusa sudah mulai tur ke Jawa Tengah. Orang itu macam2 dalam mencari hidup. Ada yang jadi tentara,ada yang jadi pegawai kantor, ada yang jadi pemain musik. Ya semacam tut wuri handayani, itu pepatah jawa. Yang penting bagi saya main musik,bagaimana supaya lagu yang dibuat menjadi kegemaran orang banyak.Kalau sudah menjadi kesukaan orang banyak otomatis uang masuk. Jadi uang bagi saya nomer dua.
VN : Apa pendapat mas Yok tentang ada beberapa orang yang nampaknya tidak menyukai KOES PLUS; seperti berita Koes Plus pecah, berita Yon dan Yok ikut Nomo dsbnya?
Yok : Biarkan saja orang macam begitu.Toh suatu saat orang itu terken bencana sendiri. Se-tidak2nya yang menulis tanganya bakalan gudikan (Jawa,penyakit kulit).
VN: Bagaimana caranya mas Yok membina ke dua anak,yaitu Sari dan Angga?
Yok : Mau tak mau saya harus berbuat sebagai ibu merangkap sebagai ayah. Sari duduk di kelas satu,dia lincah dan pernah menjadi juara deklamasi. Tapi hatinya keras. Angga pembawaanya tenang. Pernah ketika saya pulang dia bercerita seraya menunjukan di perutnya ada dua goresan luka yang telah kering. Waktu saya tanya bekas apa, dia jawab. ” habis berantem” Tapi angga balas lagi: Pa! Angga tusuk pakai bambu. Kena dibagian atas matanya, tidak berbahaya kan Pa ?.Kalau kena mata baru berbahaya kan Pa ?.
YOK KOESWOYO pada hari2 luangnya digunakan untuk memancing serta berburu. Di rumahnya terpelihara ikan hias di kolam,kera,burung, dan anjing. Sedangkan pada hari minggu, adalah hari buat Sari dan Angga. YOK KOESWOYO sampai hari ini belum berpikir kapan ia akan menikah lagi. Yang pasti suatu saat ia akan berhenti main musik. Tapi tak tahu kapan.( ditulis sesuai ASLINYA )
SUMBER: Koleksi majalah VARIANADA No. 198 th 1975
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
test komentar