Ketika Murry kembali mencecahkan pantatnya
dibelakang peralatan drum-set kelompok KOES PLUS ’78, banyak orang tercengang
sekaligus bertanya:Lho,Murry kok balik kembali ke KOES PLUS, lantas Murry’s
Group bagaimana….?
Sebenarnya hal itu tak perlu dirisaukan.
Karena seperti juga pemusik-pemusik lain, Murry yang tak pelak lagi merupakan
tenaga andalan di Koes Plus, ingin jalan sendiri dengan idea dan kreasi
pribadi.Murry’s Group adalah manifestasi semua itu. Dimana dia bakal popular,
terserah penilaian masyarakat, tapi yang jelas album pop Indonesia
mereka yang paling baru ANAK CUCU berhasil memecahkan rekor penjualan kaset di
seluruh Indonesia.
Tapi bukan karena diobral “seribu tiga…..”
Musik MURRY’S memang patent. Dia mempunyai
spesifik sendiri. Pukulan drum yang dimainkan oleh Murry barangkali merupakan
factor “kekhususannya”.Namun lebih jauh lagi,Murry yang bertindak sebagai
“motor” Murry’ Group memiliki konsep yang mantap. Khusus dalam penampilan
lagu-lagu komersiil tanpa meninggalkan unsure mutu tentunya.. Bisa saja dengan
kondisi seperti ini, group ini akan merupakan group “all round”, sekaligus
kelompok yang cukup kuat dipasaran kaset.
Sukses yang dicapai lewat album “ANAK
CUCU”, agaknya Murry ingin mengembangkan sayap lebih lebar. Sasaranya kali ini
adalah POP DISCO. Hal ini barangkali diilhami keberhasilan The Step’s dengan
Marini, yang sudah terlebih dahulu sukses dengan album Disco. Tapi lepas apakah
ini “menjiplak” dari kesuksesan The Step’s atau tidak, yang pasti sasaran yang
dituju oleh Murry’s Group memang tepat. Sebab group yang dibauri dengan “bau”
KOES PLUS ini, ternyata tidak seratus persen berkiblat ke sana. Pop Disco yang ditelurkannya itu,
merupakan satu bukti, bahwa Murry punya konsep tersendiri untuk bisa
mensukseskan groupnya ini.
Pop Disco yang ditampilkan Murry’s Group
kali ini,tidak menggunakan sedikitpun “alat tiup”. “berbeda dengan lagu-lagu
disco yang biasa kita dengar,kita sama
sekali tidak menggunakan peralatan tiup (brass). Yang patut digaris bawahi,
bahwa walaupun kita mengambil beat-beat
disco dari Barat, namun ciri Indonesia
tidak kita tinggalkan.. Beat Barat, tetapi nada tetap Indonesia. Seperti
nomor lagu PENYIAR, beatnya kita ambil dari lagu BOB JAMES. Saya kira, selama Murry’
masih mampu membikin lagu sendiri, Insya Allah kita tidak akan menyadap
lagu-lagu luar. Alasanya, kecuali effek negative Masyarsakat pada Murry’ juga
sedikit banyaknya kita punya prinsip, biar jelek-jelek toh punya sendiri iya
toh…….”,tukas Murry ketika dijumpai VARIASI di Stodia rekaman Irama Tara.
Barangkali inilah yang kita sayangkan.
Ternyata dalam menelorkan album Pop Disco ini. Murry masih juga berkiblat pada
lagu-lagu Disco Barat.Apakah hal ini membuktikan bahwa musisi kita tidak mampu
membuat Pop Disco orisinil INDONESIA??
Sebab ini penting sekali. Karena album-album Disco yang keluar selama ini, yang
benar-benar orisinil Disco Indonesia tidak ada. Jadi kalau saja Murry yang
dikenal sebagai “motor” penggerak Murry’s Group, bisa menelorkan apa yang
dikatakan tadi, tentunya merupakan hal yang menggembirakan. Berarti telah
terjadi “evolusi” dibidang musik Indonesia.
Agaknya apa yang diungkapkan tadi, masih
diperlukan waktu yang panjang. Karena ternyata apa yang diturunkannya dalam
album Pop Disco ini, Murry’s Group telah tampil dari karya-karya Disco
Barat yang sudah ada.. Cuma lyriknya
yang digarap oleh person-person Murry’s Group. Murry ( Mari Berdansa),Harry (
Nenek Tua,Goyang),Ukky ( Malam Sunyi, Hanya Kenangan) dan Pius (Tetap Kucari). Kita tidak bisa berkomentar panjang lebar dengan musik-musik hasil adaptasi
dari negeri luar. Namun yang pasti, rekaman Murry’s kali ini memang mempunyai
kebaruan. Kebaruan dalam meng-adaptasi lagu-lagu orang.Apakah hal ini disetujui
juga oleh IKARI.kita masih belum tahu...(iwan)
Sumber: VARIASI
no.236, 15 Juni 1978
Ditulis ulang
sesuai ASLINYA untuk penggemar KPB